MADIUN | lintasmataram — Kapolres Madiun, AKBP Kemas Indra Natanegara, S.H., S.I.K., M.Si., bertindak sebagai Pembina Upacara dalam Upacara Bendera di SMAN 1 Nglames, Desa Tiron, Kec/Kab Madiun, Senin (08/12/2025). Kehadiran Kapolres turut didampingi Kasat Binmas AKP Miftakhudin, S.H., M.H., serta Kepala Sekolah SMAN 1 Nglames, Darul Muchtar, S.Ag., M.KPd.
Upacara yang diikuti sekitar 500 siswa beserta seluruh dewan guru tersebut menjadi momentum penting bagi Polri untuk menyampaikan pesan Kamtibmas langsung kepada generasi muda.
Penekanan Kapolres: Bullying Penghancur Masa Depan
Dalam amanatnya, Kapolres Madiun menyoroti isu krusial perundungan yang kerap dianggap sepele, padahal dapat merusak masa depan seseorang. Ia menjelaskan bahwa bullying tidak hanya berupa kekerasan fisik seperti memukul atau menendang, tetapi juga verbal seperti menghina fisik, mengejek orang tua, hingga mengancam.
“Ingatlah: satu kalimat yang kejam bisa menghancurkan hati seseorang. Satu tindakan buruk bisa mengubah hidup orang lain selamanya,” tegas Kapolres.
Ia menekankan enam langkah penting yang harus dilakukan siswa untuk mencegah bullying:
Tidak melakukan bullying dalam bentuk apa pun.
Tidak diam jika melihat bullying, karena diam berarti membiarkan kekerasan.
Segera laporkan kepada guru atau wali kelas.
Jangan ikut menertawakan korban.
Berani berkata: Stop!
Lindungi teman-teman.
Kewaspadaan Keamanan Pasca Insiden Nasional
Selain membahas perundungan, Kapolres juga menyinggung peristiwa keamanan yang pernah terjadi di sekolah lain. Hal ini menjadi pengingat bahwa keamanan sekolah harus menjadi prioritas dan semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan.
Kapolres menyampaikan pelajaran penting terkait ancaman dan benda mencurigakan di lingkungan sekolah:
Jangan menyentuh benda mencurigakan seperti tas, paket, atau benda asing. Segera laporkan kepada guru.
Jangan membuat ancaman palsu, karena merupakan pelanggaran berat dan dapat diproses secara hukum.
Jangan menyebarkan hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan.
Tingkatkan kepekaan dan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar.
Menutup amanatnya, AKBP Kemas Indra Natanegara berpesan agar seluruh pelajar menjadi generasi yang santun, saling menghargai, berani menghentikan bullying dalam bentuk apa pun, dan tumbuh menjadi pelajar yang kuat karena akhlaknya, bukan karena kekerasannya.(anggodo)
















