MADIUN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dungus terus berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien. Komitmen ini diwujudkan melalui penyelenggaraan pelatihan Early Warning System (EWS) yang berlangsung di Aula Wilis RSUD Dungus pada Rabu (24/9/2025).
Pelatihan ini diikuti oleh 39 tenaga kesehatan dari berbagai unit pelayanan dengan tujuan meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi dini tanda-tanda kegawatan pasien.
EWS merupakan sistem skoring sederhana yang membantu tenaga medis, baik dokter maupun perawat, dalam mengenali perubahan kondisi pasien secara lebih cepat. Dengan sistem ini, risiko henti jantung mendadak dapat ditekan karena gejala awal sudah dapat diidentifikasi.
“Tidak ada pasien yang tiba-tiba mengalami henti jantung. Semuanya diawali dengan perubahan fisiologis. EWS hadir sebagai upaya deteksi dini agar kondisi pasien selalu terpantau dan intervensi segera dilakukan,” jelas narasumber pelatihan, dr. Noor Syamsu Komarullah, Sp.An-TI., Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUD Dungus.
Menurut dr. Syamsu, penerapan EWS terbukti membantu menurunkan angka pemanggilan code blue, karena tindakan pencegahan dapat dilakukan sebelum pasien jatuh dalam kondisi kritis. Sistem ini menilai parameter fisiologis sederhana, meliputi frekuensi napas, saturasi oksigen, tekanan darah, denyut nadi, kesadaran, dan suhu tubuh.
Pelatihan dilakukan dengan metode pre-test dan post-test guna mengukur peningkatan pemahaman peserta. Dengan adanya kegiatan ini, RSUD Dungus berharap seluruh tenaga kesehatan semakin sadar akan pentingnya pemantauan tanda vital, analisis pemeriksaan, serta pengambilan keputusan cepat dan tepat.
“Deteksi lebih dini, atasi problem lebih dini, dan selamatkan lebih banyak nyawa,” menjadi pesan utama dari pelatihan EWS ini.(red)
















