Ponorogo, lintasM – Tim Verifikasi Lapangan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) mulai melakukan penilaian langsung di Ponorogo. Sejumlah lokasi akan dikunjungi sebagai representasi dari sembilan tatanan sehat yang menjadi indikator penilaian KKS tingkat nasional. Tahun lalu, Ponorogo berhasil meraih Swasti Saba Wiwerda 2023, dan tahun ini menargetkan predikat lebih tinggi, yakni Swasti Saba Wistara.
Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningati, menyampaikan optimisme dalam menghadapi verifikasi lapangan. Sebelumnya, verifikasi dokumen telah berlangsung secara virtual pada 20 Agustus 2025.
“Kondisi lapangan jauh lebih baik daripada data yang dikirim. InsyaAllah dokumen sudah 100 persen sesuai, dan kami pastikan kondisi di lapangan lebih baik daripada laporan,” jelas Dyah Ayu saat menyambut tim verifikasi di Pringgitan, Rabu (24/9/2025).
Menurutnya, kelengkapan dokumen dan kesiapan lapangan menjadi modal kuat agar Ponorogo mampu meraih Swasti Saba Wistara, kategori tertinggi dalam penghargaan Kabupaten/Kota Sehat yang diperebutkan oleh 416 kabupaten dan 98 kota se-Indonesia.
Komitmen Pemkab Ponorogo Wujudkan Kabupaten Sehat
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, yang akrab disapa Kang Giri, menegaskan bahwa seluruh jajaran perangkat daerah telah menunjukkan komitmen bersama.
“Penyambutan tim verifikasi oleh seluruh kepala perangkat daerah membuktikan adanya gotong royong penuh untuk mewujudkan Ponorogo sebagai Kabupaten Sehat. Mudah-mudahan tahun ini kita bisa meraih Swasti Saba Wistara,” ungkap Kang Giri.
Ia menambahkan bahwa penilaian KKS mencakup hampir semua aspek kehidupan masyarakat, mulai dari lingkungan, pendidikan, transportasi, hingga penanggulangan bencana.
“Perlu upaya bersama untuk mempertahankan semua tatanan agar Ponorogo benar-benar masuk kategori Kabupaten Sehat,” imbuhnya.
Aspek Penilaian Kabupaten/Kota Sehat
Ketua Tim Verifikasi Lapangan KKS, Sofyan Afendi, menyampaikan bahwa ada dua poin utama yang menjadi perhatian tim penilai. Pertama, keunggulan serta inovasi yang dilakukan Pemkab Ponorogo dalam mewujudkan sembilan tatanan sehat. Kedua, kesesuaian data yang telah disiapkan sebelumnya.
“Kami ke Ponorogo untuk melakukan peninjauan langsung. Kabar gembiranya, hasil verifikasi ini akan menentukan apakah Ponorogo diundang ke Jakarta untuk menerima penghargaan,” tegasnya.
Adapun sembilan tatanan sehat Kabupaten/Kota Sehat meliputi:
Kehidupan masyarakat sehat mandiri
Pemukiman, sarana, dan rumah ibadah
Satuan pendidikan
Perkantoran dan industri
Pasar
Pariwisata sehat
Transportasi dan tertib lalu lintas jalan
Perlindungan sosial
Pencegahan serta penanganan bencana
Dengan kesiapan dokumen, inovasi, serta sinergi lintas sektor, Ponorogo optimistis dapat meraih Swasti Saba Wistara 2025 sebagai predikat tertinggi Kabupaten/Kota Sehat di Indonesia.(red)
















