MADIUN, lintasM – Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun terus menunjukkan komitmennya dalam melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan. Hal ini diwujudkan melalui Rapat Koordinasi Pencegahan Kekerasan yang digelar di Ayam Pemuda, Jumat (12/9/2025), dengan menghadirkan Wali Kota Madiun, Dr. Maidi, sebagai narasumber utama.
Kegiatan ini diikuti oleh aktivis perempuan dari berbagai perguruan tinggi, perwakilan Tim Penggerak PKK, hingga elemen masyarakat. Rakor tersebut berlandaskan pada UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) serta UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).
Wali Kota Maidi menegaskan, upaya pencegahan kekerasan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat. Ia menilai, penguatan keluarga dan pendidikan merupakan kunci utama mencegah terjadinya kekerasan.
“Pemerintah Kota Madiun memiliki visi membangun keluarga tangguh dan masyarakat yang aman. Pencegahan kekerasan harus dilakukan bersama dengan memperkuat pendidikan, ketahanan keluarga, serta menciptakan lingkungan sosial yang sehat,” tegasnya.
Selain KDRT, Pemkot Madiun juga menyoroti sejumlah tantangan sosial lain, seperti risiko kekerasan seksual, angka kelahiran rendah, hingga persoalan kesehatan masyarakat. Berbagai program lintas perangkat daerah diarahkan untuk menjawab tantangan tersebut sekaligus memperkuat perlindungan perempuan dan anak.
Rakor ini menjadi ruang koordinasi strategis antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Sesi diskusi interaktif bersama mahasiswa menutup kegiatan dengan pesan penting bahwa generasi muda harus aktif menciptakan lingkungan yang aman, adil, serta berkeadilan gender.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Madiun, Heri Suwartono, menambahkan bahwa tren laporan kasus kekerasan di Madiun menunjukkan peningkatan. Namun, kondisi itu justru menjadi indikator positif.
“Semakin banyak masyarakat yang melapor berarti kesadaran dan keberanian mereka meningkat. Kasus yang masuk kini lebih cepat ditangani, salah satunya melalui rumah aman yang bekerja sama dengan Polres,” jelasnya.
Dengan sinergi lintas sektor ini, Pemkot Madiun berharap tercipta masyarakat yang lebih peduli, berdaya, dan mampu bersama-sama memutus rantai kekerasan terhadap perempuan dan anak.(red)
















