Madiun, lintasM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) terus mendorong penguatan lumbung pangan masyarakat. Salah satunya dengan menggelar pembinaan bagi kelompok lumbung pangan pada Senin (25/8/2025) di Kecamatan Saradan.
Keberadaan Lumbung Desa sebagai warisan leluhur dinilai menjadi modal sosial penting dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Bupati Madiun, Hari Wuryanto, saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa hingga Agustus 2025, total cadangan pangan yang tersimpan di lumbung masyarakat mencapai 130,40 ton gabah.
Selain itu, terdapat pengadaan sebesar 17,83 ton gabah kering giling (GKG) dan penyaluran dalam bentuk simpan pinjam sebanyak 49,38 ton gabah.

“Kita punya sekitar 130 ton persediaan pangan di lumbung desa, belum termasuk cadangan yang ada di Bulog. Jadi sangat cukup untuk kebutuhan satu tahun ke depan. Dengan ketersediaan pangan yang melimpah, harapannya harga bisa tetap stabil,” ujar Bupati Madiun.
Ia menambahkan, pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung keberadaan Lumbung Desa melalui pembinaan manajemen dan tata kelola.
“Lumbung Desa harus tetap dipertahankan karena merupakan kearifan lokal peninggalan leluhur. Dari sini budaya gotong royong masyarakat bisa terus hidup,” imbuhnya.
Baca juga: Polres Madiun Panen 1 Ton Jagung, Dukung Asta Cita Presiden dan Ketahanan Pangan
147 Kelompok Lumbung Pangan di Kabupaten Madiun
Kepala DKPP Kabupaten Madiun, Paryoto, menyebutkan saat ini terdapat 147 kelompok lumbung pangan masyarakat yang tersebar di 15 kecamatan. Menurutnya, pembinaan dilakukan tidak hanya untuk memperkuat kelembagaan, tetapi juga meningkatkan jumlah cadangan pangan masyarakat sebagai instrumen stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Lebih jauh, pembinaan ini juga diarahkan untuk mengembangkan usaha ekonomi kelompok, memanfaatkan potensi lokal, serta meningkatkan kesejahteraan petani dengan memperluas akses pemasaran hasil panen.(re/komf.madiun)
















